Selasa, 17 Mei 2011

Pendidikan di Aceh

Pendidikan Di Aceh Pada Saat InI :
!!!!Gan !!!!Asal klean Tau Pendidikan di Aceh ancur neeee;;;;;;;;!!!!!!
!!.....Semakin merosotnya mutu pendidikan di ProvinsiAceh saat ini meskipun memiliki dana yang berlimpah serta sarana dan fasilitas yang sangat memadai, membuat Pemerintah Aceh merasa prihatin.
masyarakat di daerah banda aceh juga sudah mennggungkapkan pendidikan di Aceh saat ini berada dalam masalah besar akibat salah urus.

Untuk mengukur kualitas pendidikan di suatu daerah, banyak parameter yang bisa dijadikan ukuran, mulai dari sarana pendidikan, jumlah sekolah, kebijakan penerapan kurikulum, kualitas dan ketersediaan guru, serta tingkat kelulusan para pelajar.


Jika paramater itu yang digunakan di Aceh, seharusnya tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa kualitas pendidikan di Aceh belum membaik.



Hal lain, Aceh juga memberikan dana insentif bagi guru yang bertugas di daerah terpencil. Semua itu merupakan kebijakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh.
Dunia pendidikan kita mau tidak mau, harus berlari kencang mengejar ketertinggalannya setelah selama puluhan tahun terbelenggu dengan konflik.


pada suatu saat nanti kita dapat mendeteksi secara cermat, mengapa kualitas pendidikan masih menghadirkan banyak persoalan dan kekecewaan kepada masyarakat.
Sementara kepada seluruh staf di jajaran Dinas Pendidikan juga diminta dapat memberikan pendorongan penuh terhadap Kadis Pendidikan yang baru agar tercapainya kinerja sesuai harapan. 

BANYAKNYA persoalan dalam sektor pendidikan di Aceh. Bahkan, beberapa waktu lalu citra pendidikan sempat anjlok, mulai soal  nilai ujian nasional (UN) hingga terlibatnya sejumlah pejabat tras instansi tingkat provinsi dalam beberapa kasus korupsi dana pendidikan.
Untuk peningkatan mutu, Dinas Pendidikan Aceh akan menyiasatinya lewat sejumlah program, di antanya melatih para guru menyusul telah dibentuknya Pusat Pelatihan Mutu Guru (PPMG) di Aceh yang membuka delapan lokasi. Artinya, adanya penyebaran wilayah, maka rogram pelatihan guru tidak harus diadakan di Banda Aceh seperti selama ini. Ini selain efektif karena guru tidak terlalu lama meninggalkan tugas mengajar juga hemat dari segi biaya.
TETAPI......Sekarang pun Pendidikan Di Aceh masih sangat Memperhatinkan
Karena,Menurut data yang masuk ke GAM-GB,  ada sekitar 4000 lebih orang guru kontrak belum menerima gaji di tahun 2011.permasalahan ini sudah diperjuangkan, dan dikatakan dalam waktu dekat yaitu bulan Juni gaji para guru ini akan segera dicairkan.  Selain masalah gaji, guru-guru juga menuntut kesamaan hak diantara semua guru, yaitu hak untuk menerima pengangkatan.  Ini juga yang merupakan harapan khusus dari  Ikatan Guru Swasta Aceh (IGSA).
Kondisi pendidikan di Aceh Besar dan Aceh Selatan tidak jauh berbeda dengan Kabupaten/Kota lainnya di Aceh, hal ini dapat kita lihat dari contoh kasus “Tahun 2009 Unsyiah terima 1.683 mahasiswa, dan siswa dari SMA/MA di Aceh hanya sekitar 33,3% yang lulus. Selnjutnya tahun 2010 ini, tingkat kelulusan hanya 82,96 persen dari 67.485 peserta Ujian Nasional (UN) Tahun 2010 tingkat SMA, MA, dan SMK se Aceh, ada apa dengan UN kita (ini rahasia umum), tapi saya tidak ingin mengulas masalah ini.
Menurut saya Memang Pendidikan di Aceh memang sangat kacau sekarang karena banyak nya di masukkan  Guru-guru Baru yang tingkat pembelajaran nya sampai menenggah ke atas saja akibat dari itu banyak potensi dari siswa sekarang menurun karena materikulasi pembelajaran dari guru nya yang kurang memadai atau lengkap .

0 komentar: